Yesterday
is history, tomorrow is mystery, but today is a gift. That’s why it is called
the present.
Itu
adalah ucapan Guru Oogway kepada Po yang
akhirnya menjadi pendekar Naga dalam film Kungfu Panda.
Setiap
orang telah menjalani hari kemarin, akan menghadapi hari esok, dan sedang
menghadapi hari ini. Tulisan ini ingin mengulas bagaimana penyikapan terhadap
situasi tersebut.
Masa
Lalu Telah Menjadi Sejarah
Apa
yang telah lalu tidak dapat kita ubah. Apa yang kita lakukan, baik dan buruk,
semuanya sudah terjadi. Semuanya telah tercatat menjadi sejarah hidup kita. Ada orang yang terus
menerus menyesali masa lalunya sehingga dia tidak dapat menjalani hari ini
dengan baik. Dia merasa orang yang telah berbuat kesalahan dan terus menerus
dihantui oleh kesalahan itu.
Menyesali
kesalahan adalah hal penting. Tapi jika apa yang telah terjadi terus menerus
menjadi penghalang untuk berbuat sesuatu hari ini, maka dia menjadi masalah.
Apa yang telah terjadi adalah pelajaran untuk diambil hikmahnya. Baik dan buruk
yang telah kita lakukan harus menjadi pelajaran dalam menata diri kita hari ini
dan hari ke depannya.
Sejarah
masa lalu diri kita juga di luar kemampuan kita untuk mengubahnya. Kita tidak
pernah tahu lahir dari ayah dan ibu yang mana. Kita juga tidak bisa memilih
tempat kelahiran kita sendiri. Semuanya bagian dari sejarah diri kita yang
telah ditetapkan untuk ditafakuri. Kita juga tidak pernah tau apakah orangtua
kita miskin atau kaya, pintar atau bodoh, terhormat atau orang biasa.
Menyesali
keadaan diri adalah perbuatan yang bodoh. Apa yang telah kita dapatkan di masa
lalu merupakan bagian dari anugrah Allah yang harus disyukuri. Bukan untuk
disesali.
Masa
Depan Belum Terjadi
Sebagian
orang merasa sangat takut dengan masa depan. Dia takut apakah besok masih bisa
makan atau tidak. Dia juga khawatir apakah nanti bisa mendapatkan apa yang dia
harapkan. Apakah anak-anaknya kelak dapat belajar di sekolah yang bagus,
mendapat pendidikan yang layak, dan bekerja dengan penghasilan yang baik.
Karena
kekhawatiran itu, segala sesuatu dipersiapkan sampai berlebihan. Padahal hari
esok belum terjadi. Dan kita pun tidak tau akan terjadi seperti apa. Manusia
hanya bisa berikhtiar dan berencana. Allah Maha Kuasa adalah Maha Pengatur
Hamba-Hamba-Nya. Tugas kita adalah berusaha dan berikhtiar agar dekat dengan
kehendak-Nya. Ketika itu dilakukan, maka kehendak Allah akan bekerja pada diri
kita.
Menjadi
Manusia Hari Ini
Manusia-manusia
besar adalah manusia yang menjalani hidup hari ini dengan sepenuh jiwa raganya.
Mereka mungkin punya masa lalu yang kelam. Namun mereka mengambil pelajaran
dari sana dan
memperbaiki diri. Mereka juga mempersiapkan diri untuk masa depan. Namun
semuanya dilandasi dengan keyakinan akan adanya Allah Yang Maha Mengelola.
Mereka
adalah manusia hari ini. Mereka berusaha bersungguh-sungguh pada apa yang ada
di diri mereka saat ini, sedikit atau banyak, cukup atau kurang. Kemampuan yang
mereka punya, keahlian yang mereka kuasai, semuanya menjadi jalan untuk
berkarya sesuai jalan yang dimudahkan buat mereka. Mereka tidak pernah
menyesali masa lalu atau takut dengan masa depan.
Mereka
senantiasa berbuat yang terbaik hari ini dengan harapan agar Allah berkenan
menghapus kesalahan mereka di masa lalu, dan terus membimbing mereka hari ini
dan masa depan. Mereka orang yang optimis menjalani hari-harinya. Senantiasa
bersyukur atas apa yang Allah hadirkan. Buat mereka kesulitan atau kesenangan
semuanya sama. Itu adalah hadiah dari Tuhan. Sebuah titipan yang diterima
dengan lapang dada dan dijalani dengan sepenuh hati.
Merekalah
orang yang menganggap hari ini sebagai hadiah. Dengan hadiah itu mereka
berkarya dan membentuk masa depan.
Mari
menjadi manusia hari ini. Bukan manusia kemarin yang telah jadi sejarah atau
manusia akan datang yang masih misteri.
Dan
Allah Lebih Mengetahui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar