Selasa, 29 Mei 2012

Sekilas Tentang Al_Maroji



 Al - Maroji
 

 Sekilas  Terbentuknya 

Majelis  Al-Maroji  Tegal









Puji Syukur kehadzirat Allah SWT atas segala nikmat yang telah dianugerahkan kepada kita, utamanya nikmat Iman dan Islam semoga kita termasuk golongan umat yang selalu mensyukuri nikmat Allah.....Amin.
Shalawat dan Salam kepada Rasullulah Muhamad SAW pemimpin dan panutan terbaik bagi umat pembawa risalah Islam

Berawal dari sebuah niat dan keinginan untuk bisa membaca kitab suci Al-Quran, bahwasannya kalau dibilang kita yang sudah usia tidak muda lagi tetapi kenyataanya belum bisa membaca Al-Quran mungkin sebagian diantara kita merasa gengsi atau malu untuk  belajar khususnya mengkaji Al-Quran dan ilmu Agama Islam, bukankah ada pepatah bahwa “belajarlah sampai keliang lahat”, sehingga suatu ketika sebulan sebelum memasuki bulan suci ramadhan 1432 H tahun 2011 ada sebuah spanduk yang bertuliskan “belajar membaca Al-Quran mahir dalam 5 jam” dan sepakat kami datangkan ustadz pembimbing metodhe belajar tersebut dan alhamdullilah dalam waktu satu bulan kami belum mahir akhirnya semangat mengendur dan berhenti.

Atas Ridho Allah SWT dan dengan modal  semangat dari Ustadz pembimbing maka dikumpulkan kembali beberapa alumni ngaji methode Al  Huda yang belum tuntas  dan Alhamdullilah malam Rabu masih bisa mengaji sehingga Alhamdullilah malam Rabu masih bisa mengaji disingkat menjadi Al-Maroji yang Alhamdullilah sampai saat ini masih bisa eksis dibawah pembinaan Ustadz Yusuf Sutanto yang sekaligus Ketua PKPU Kabupaten Tegal

Demikian sepintas latar belakang terbentuknya majelis Al-Maroji dengan harapan bisa menjadi sarana dalam beramar ma’ruf nahi mungkar dan membentuk pribadi yang benar-benar Islami.
Majelis Al-Maroji resmi dikukuhkan pada tanggal  27 Maret 2012 semoga bisa menjadi tonggak dan tetap semangat dalam mengkaji kitab suci Al-Quran sebagaimana sabda Rasullulah  “Orang yang pandai Al-Quran kelak mendapat tempat di surga bersama para Rasul yang mulia, dan orang yang membaca Al-Quran tetapi membacanya tertegun-tegun dan tampak agak berat lidahnya, maka baginya dua pahala” (HR. Al Bukhori dan Muslim dari Siti Aisyah).

            Terima kasih khususnya kepada Ustadz Yusuf Sutanto yang tiada lelah dan jengah, semoga ilmu dan amalnya menjadi pemberat timbangan di Yaumul  Hisab nanti......Amin.

                                                                                                T

Tidak ada komentar:

Posting Komentar