Minggu, 08 Agustus 2010

PATAKA KEUANGAN AD


PUSARA KEUANGAN TNI AD


ARTI DAN MAKNA PUSARA KEUANGAN ANGKATAN DARAT

I. BAGIAN MUKA.

a. Tulisan KARTIKA EKA PAKSI, ditengah tengah PATAKA dilingkari padi dan kapas.
b. Warna dasar : HIJAU RUMPUT
c. Warna Jumpai : KUNING EMAS

Keterangan :

KARTIKA EKA PAKSI, sebagai lambang ANGKATAN DARAT.
Arti pada bagian muka adalah :

1. Keuangan AD adalah Abdi dari Angkatan Darat dalam tugas - tugas penyelenggraan administrai pengawasan keuangan.

2. Untuk menegaskan bahwa Angkatan Darat adalah atasan langsung Keuangan Angkatan Darat.

II. BAGIAN BELAKANG.

1. Lukisan KAMPIL berwarna kuning coklat.
2. KALAM (pena) BERSILANG berwarna coklat hitam.

3. BINTANG TENTARA berwarna kuning emas.
4. PADI dan KAPAS, PADI berwarna kuning, DAUN KAPAS berwarna hijau muda dan bunga KAPAS berwarna putih.
5. PITA MERAH PUTIH, mengikat sambungan tangkai kapas dan tangkai padi.
6. TULISAN KEUANGAN ANGKATAN DARAT, berwarna merah diatas pita kuning.
7. Tulisan SUCI - BAKTI - KARYA - UTAMA, berwarna merah diatas PITA KUNING.
8. WARNA DASAR, hijau rumput
9. JUMBAI, berwarna kuning emas.

Keterangan untuk mengartikannya :

1. KAMPIL. Semacam kantong untuk tempat menyimpan uang atau barang – barang berharga yang terbuat dari kulit binatang, kain tebal tapas pohon kelapa dan lain sebagainya. Menurut kepercayaan purba dan menurut hasil penyelidikan maka kampil tersebut sejak jaman purbakala telah digunakan orang menyimpan barang emas, perak, perunggu, barang – barang berharga lainnya dan lain sebagainya.

Didalam buku – buku dan pada patung – patung (arca) purbakala yang terdapat di musium – musium, maka ternyata bahwa BATHARA KUWERA adalah DEWA KEUANGAN, juga memegang sebuah kampil juga menyimpan uang dan sebagainya. Jadi jelaslah bahwa kampil adalah tempat untuk menyimpan uang dan barang – barang lainya, telah digunakan orang sejak purbakala.

2. KALAM BERSILANG, kalam adalah lidi enau ( pohon enau, jawa : pohon aren, pohon kawung ) yang oleh orang – orang petugas pemerintahan negara pada jaman purba digunakan untuk melukis, jadi apabila orang – orang barat pada jaman dahulu menggunakan bulu angsa ( ganzenzeer ), untuk menuliis atau melukis, maka orang – orang dan petugas – petugas pemerintahan negara indonesia pada jaman dahulu sebagian besar menggunakan lidi enau yang dinamakan kemudian kalam.

3. BINTANG. Melambangkan Angkatan Darat.

4. PADI dan KAPAS. Melambangkan KEMAKMURAN dan KESEJAHTERAAN, jumlah daun kapas 17, bunga 8 dan padi 45, artinya hari Proklamasi 17 Agustus 1945.

5. PITA MERAH PUTIH MENGIKAT TANGKAI, melambangkan ikatan nasional.

6. Tulisan SUCI – BHAKTI – KARYA – UTAMA atau disingkat CATUR BRATA (*)


( Catur = empat, Brata = pedoman baik ) mempunyai makna sebagai berikut :

a. SUCI, berarti BERSIH JUJUR.
b. BHAKTI, berarti BERBUAT SESUATU KARENA KEINSYAFAN UNTUK MENEMPATI KEWAJIBAN.
c. KARYA, berarti BEKERJA, BERBUAT.
d. UTAMA, berarti BAIK.

Jadi CATUR BRATA atau EMPAT PEDOMAN yang berisi kejujuran, adalah segala perbuatan selalu didasarkan atas keinsyafan untuk menepati kewajiban, giat bekerja dan segala sesuatu ditunjukan kepada keutamaan atau kebaikan, adalah sifat – sifat yang harus dimiliki oleh setiap petugas keuangan militer didalam berbakti dan mengabdi kepada Angkatan Darat pada khususnya

7. Tulisan ”KEUANGAN ANGKATAN DARAT”, guna menegaskan bahwa PUSARA ini adalah ” PUSARA ” KEUANGAN ANGKATAN DARAT ”.

8. Warna dasar, HIJAU RUMPUT. Melambangkan arti SUBUR, TUNAS.Sebagai abdi kesatuan dalam pengurusan dan penyelenggaraan administrasi keuangan maka hendaknya para petugas keungan selalu dijiwai sifat – sifat KEPEMUDAAN, yaitu :

a. Tahan uji
b. Tegas
c. Kuat
d. Spontan
e. Rela berkorban

9. WARNA KUNING EMAS. Mempunyai arti KEGEMBIRAAN. Didalam melaksanakan tugas kewajiban hendaknya staf petugas keuangan Angkatan Darat selalu diliputi oleh kegembiraan walaupun dalam keadaan yang bagaimanapun.

10. Tulisan MERAH DIATAS DASAR KUNING atau MERAH DAN KUNING. Menyatakan bahwa warna – warna yang ditetapkan sebagai ciri / kode untuk jawatan Keuangan Angkatan Darat oleh KASAD.

(*) Untuk pertama kali ” CATUR BRATHA ” dikemukakan oleh Lettu S. Hapsoro PPKum ( sekarang Brigjen TNI Purnawirawan ) dalam Majalah Keuangan Militer Tahun 1958 No.3 Tahun II hal 91.

III. KEPALA STANDART ( TIANG )

1. Bintang bersudut lima sebagai lambang / simbol TNI AD, bermakna falsafah ketimuran yang menggambarkan prajurit sejati.

2. Surya sengkala yang berbunyi : ” MITRANING HYANG KUWERA HANGESTI NUNGGAL ” mempunyai arti Tahun Saka ( jawa ) 1890 atau bertepatan dengan Tahun Masehi 1958 / 1959,adalah suatu tahun yang mengandung arti sangat penting bagi Corp Keuangan Angkatan Darat, karena didalam tahun tersebut terjadi tiga peristiwa yang sangat penting yaitu :

a. Ditanda tanganinya Naskah Persetujuan bersama antara BKKP-DE. III / Perbendaharaan Kasad – Itku tentang dipersatukanya kembali semua anggota Keuangan Angkatan Darat yang memakai tanda Corp Keuangan Angkatan Darat.

b. Diciptakannya Lambang Keuangan Angkatan Darat

c. Mulai disusunnya Sejarah Keuangan Angkatan Darat dan ditetapkannya Hari Keuangan Angkatan Darat.

Kejadian – kejadian tersebut diatas cocok dan sesuai sekali dengan bunyi Candra Sangkala ” MITRANING HYANG KUWERA HANGESTI NUNGGAL ” yaitu :

MITRA : berarti teman, golongan dan mempunyai watak O.
HYANG KUWERA : berarti Dewa Keuangan dan mempunyai watak 9.
HANGESTI : berarti hasrat, berkehendak dan mempunyai watak  8.
NUNGGAL : berarti berkumpul, bersatu dan mempunyai watak 1.

Angka ( titimangsa ) ini dibaca dari kanan ke kiri (disini dari bawah keatas) menjadi 1890, adalah hitungan Tahun Saka.

Arti keseluruhan Kepala Tiang adalah teman – teman atau golongan Dewa Keuangan mempunyai hasrat untuk bersatu, atau jelasnya bahwa dalam Tahun Saka 1890 atau Tahun Masehi 1958 / 1959 timbulah kehendak atau hasrat yang besar dari seluruh anggota Keuangan Angkatan Darat untuk berkumpul dan bersatu kembali di dalam satu Corp atau ikatan yang kokoh kuat laksana rantai baja.

IV. KESIMPULAN.

Secara keseluruhan arti dari Pusara Keuangan Angkatan Darat ini adalah bahwa seluruh Anggota Keuangan Angkatan Darat bersatu dan dengan dilandasi semangat Proklamasi 17 Agustus 1945 mempunyai tujuan / tugas pokok menyelenggrakan administrasi serta pengurusan keuangan, agar Angkatan Darat memperoleh kesejahteraan dan memiliki kemampuan yang sempurna didalam menunaikan tugas – tugas Negara dan Bangsa, dan di dalam penyelenggaraan tugas tersebut para Petugas Keuangan Angkatan Darat selalu berpedoman pada Catur Brata, yaitu : ” SUCI - BHAKTI - KARYA - UTAMA ”

( Lampiran Surat Keputusan Kasad Nomor : Skep / 281 / III / 1986 tanggal 19 Maret 1986 ).

1. Bentuk.

a. Pusara

1) Pusara Ditkuad berbentuk empat persegi panjang terbuat dari bahan beludru dengan berjumbai kuning emas disepanjang sisi / tepinya.

2) Pada bagian muka sebelah kanan dilukiskan Lambang / Panji Angkatan Darat.

3) Pada bagian muka sebelah kiri dilukiskan Pusara Ditkuad dengan susunan sebagai berikut :

a) Bintang bersudut lima
b) Untaian padi dan kapas
c) Kampil
d) Kalam bersilang
e) Pita bagian atas tulisan ” Keuangan Angkatan Darat ”
f) Pita bagian bawah tulisan ” Suci - Bakti - Karya - Utama ”

b. Standard ( Tiang ). Standard ( Tiang ) terbuat dari kayu jati dengan Kepala Tiang Berupa Bintang Bersudut Lima terbuat dari logam kuningan / perunggu.

2. Ukuran

a. Pusara

1) Panjang : 90 Cm
2) Lebar : 60 Cm
3) Jumbai : 7 Cm
4) Inti : 60 X 50 Cm

b. Standard ( Tiang )

1) Kepala tiang : 25 X 15 Cm
2) Panjang tiang sampai batas
     kedudukan kepala tiang : 225 X Cm
3) Garis tengah` : 4 Cm

3. Tata Warna

a. Pusara

1) Dasar kain beludru : Hijau
2) Jumbai : Kuning emas
3) Bintang : Kuning emas
4) Untaian padi : Kuning emas
5) Untaian kapas / bunga / daun : Putih / hijau
6) Kampil : Kuning coklat
7) Kalam bersilang : Coklat hitam
8) Pengikat sambungan tangkai
Padi dan kapas dengan pita : Merah putih
9) Dasara pita : Kuning / merah

b. Standard ( Tiang ). Standard ( Tiang ) terbuat dari kayu pelitur warna sawo matang dengan Kepala Tiang terbuat dari logam kuningan / perunggu disepuh keemasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar